Kamis, 25 April 2013


Banyak pengendara mobil yang punya kebiasaan memanaskan mesin mobilnya sebelum berjalan. Ritual ini umumnya berlangsung sekitar 5 menit, atau bahkan lebih. Tentu dengan harapan agar mesin meraih suhu kerja ideal sebelum mobil siap dikemudikan.

Latar belakang proses memanaskan mesin ini muncul karena beberapa sebab. Mobil zaman dulu terutama generasi di bawah 1990-an, umumnya memiliki celah antarkomponen internal yang lebar.

Tak hanya ukurannya yang belum sepresisi sekarang, material dan teknologi yang dimiliki mesin-mesin mobil di zaman itu pun masih terhitung sederhana. Sehingga dibutuhkan waktu pemanasan lebih lama untuk komponenkomponen tersebut memuai.

Setelah memuai dan komponen berada di bentuk yang ideal – yaitu di suhu kerja mesin - saat itulah mesin benar-benar bekerja sempurna. Terutama titik optimal di performa dan efisiensinya.

Pemanasan mesin juga ditujukan agar oli dapat bersirkulasi dengan baik ke seluruh bagian mesin yang membutuhkan pelumasan sebelum bekerja di putaran tinggi saat mobil dijalankan.
Hal inilah yang membedakan mesin zaman dahulu dengan dengan mesin modern yang menggunakan oli lebih encer sehingga memudahkan distribusi pelumas secara merata dalam waktu singkat.

Begitu juga dengan komponen di sistem kelistrikan, yaitu alternator, regulator, dan aki yang membutuhkan pemanasan mesin untuk memproduksi dan menyimpan listrik. Terutama aki yang kemampuan penyimpanan listriknya belum sebaik sekarang.

Hanya saja, proses memanaskan mobil ditempuh bukannya tanpa kerugian. Yang sudah pasti dikorbankan antara lain adalah bahan bakar dan waktu.

Mesin berputar dalam kondisi kendaraan tidak bergerak adalah sebuah pemborosan. Semakin lama mobil dipanaskan, semakin besar pula kerugian yang dihasilkan akibat pemborosan bbm. Begitu juga dengan waktu. Anda tentu bisa lebih cepat sampai di tujuan jika tak perlu menunggu lama.

Lebih jauh, memanaskan mobil juga menebar polutan di sekitar mobil Anda. Bila itu dilakukan di garasi yang tertutup, bahaya polusi yang ditimbulkan tentu semakin besar.

0 komentar:

Popular Posts

Text

Blogroll 2