Senin, 29 April 2013


Mungkin masih ada di antara Anda yang masih bingung untuk menentukan lebih mana mobil matic atau manual. Pada dasarnya, tidak ada yang lebih baik dari kedua pilihan ini. Semuanya tetap tergantung pada kebutuhan dalam berkendara. Dari segi akselerasi, mobil matic tentunya memiliki transmisi lebih rumit dan lebih berat jika dibandingkan dengan yang manual. Kerumitan ini yang membuat mobil manual lebih terlihat responsif.

Bagi mobil matic yang menggunakan CVT (Continous Variable Transmission) bisa disimulasikan menjadi mobil manual, karena transmisi matic yang digunakan merupakan sistem transmisi menggunakan belt yang ukuran rasionya bisa memanjang dan memendek dengan halus. Mobil-mobil yang menggunakan transmisi ini seperti Honda City, Jazz, KIA Sportage, dan lain-lain.

Namun, walaupun bisa disimulasikan selayaknya mobil manual, tetap saja tidak bisa menyamai responsifitas mobil manual pada umumnya. Kecuali untuk mobil balap seperti Golf Gti yang memiliki transmisi DSG dengan plat kopling ganda dan mobil ini diclaim lebih cepat dibandingkan dengan yang manual.

Dari segi konsumsi BBM, pasti kita sering mendengar istilah umum bahwa mobil matic lebih boros dibanding yang manual. Memang pada kenyataannya begitu, karena mobil bertransmisi matic membuat kinerja mesin jadi lebih berat karena transmisinya lebih berat pula perputarannya.

Namun, kita juga bisa mengemudi mobil matic hingga lebih irit dari mobil manual. Caranya dengan memanfaatkan gas dan glide sehingga mobil lebih banyak meluncur dibanding mengeluarkan tenaga. Hal ini dikarenakan potensi mobil matic untuk meluncur lebih besar dibanding yang manual. Jadi, kalau berlatih gliding dengan mobil matic bisa sedikit mengehemat kantong karena konsumsi BBM yang ekonomis.

Dari segi kenyamanan, untuk kota sekaliber Jakarta yang sangat padat akan kendaraan, pastinya kemacetan menjadi masalah yang harus dihadapi. Kalau menyetir sendiri, mobil matic adalah pilihan tepat. Tapi, Anda tidak punya kesempatan untuk gliding di jalanan macet. Akhirnya ya boros BBM lagi.

Dari segi perawatan, mobil matic cenderung lebih mahal dibanding mobil manual, mulai dari spare part, plat kopling, dan lainnya.

Untuk plat kopling, umumnya umur matic lebih lama sedikit dibandingkan dengan manual, tergantung penggunaannya. Mobil matic yang transmisinya menggunakan matic CVT seperti Honda Jazz dan City, Anda harus siap merogoh kantong lebih dalam karena CVT belt harus diganti 50.000Km dan akan menghabiskan dana yang cukup mahal.

Terakhir dari segi harga. Harga mobil matic baru umumnya lebih mahal sekitar 5-20 juta tergantung tipe mobilnya. Contohnya, Toyota Avanza matic memiliki selisih 10juta. Tapi untuk pasaran mobil bekas, matic dan manual hanya terpaut 2-3 juta. Selisih harga 2-3 juta itu berlaku untuk mobil niaga sekelas Avanza dan Innova. Jadi, jika tertarik dengan mobil matic, mobil matic bekas patut menjadi pertimbangan.

Begitulah perbandingan antara mobil matic dan manual. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan.

1 komentar:

Popular Posts

Text

Blogroll 2